Puisi malam "saat gelap"


Entah kenapa setiap hari yang aku rasakan hanyalah siksaan dari waktu ke waktu.aku membenci diriku dan semua orang.aku tidak pernah percaya pada diriku dan aku hanya berpikir aku tidak berguna hidup di dunia ini.kelahiranku hanyalah kesialan  bagi semua orang,karena faktanya yang aku dapatkan hingga sekarang aku selalu menyusahkan orang yang dekat denganku.namun,aku berusaha mnyembunyikan semua itu dari semua orang.aku tutupi diriku dengan topeng kebohongan dan tiada seorang pun tahu apa yang terjadi sebenarnya denganku.karena setiap waktu aku selalu tersenyum dan tertawa.aku selalu mencoba menghibur diriku sendiri.perasaan inilah yang mengekangku hingga dalam keluargaku aku merasakan seperti orang yang tidak berdaya dan aku selalu mencaci mereka dalam bisikku.
Aku ga pernah merasa seperti dimanjakan walau setiap orang selalu menganggapku seperti itu.hatiku selalu menangis saat malam mulai larut.semua ini kualami hingga bertahun-tahun.hal inilah yang membuatku selalu berpikir,merenung dan kucoba cari jawabnya.yang kudapat kebencian yang semakin besar dalam diriku yang mempengaruhi semua hidupku.yang kudapat bukan kasih sayang tetapi,kebencian!
Entah mengapa kebencian ini sangat aku rasakan terhadap keluargaku.aku ingin melakukan sesuatu dari diriku sendiri dan apabila aku tak sanggup melakukannya aku ingin menanggungnya sendiri dan aku ga ingin orang lain yang menanggung akibatnya.tapi mereka selalu memaksakan apa yang harus kulakukan yang aku dituntut harus sempurna.itu bukan aku yang sebenarnya,yang aku inginkan Cuma kebebasan.tapi saat itu aku ga tau kebebasan apa yang ingin aku miliki.
Aku selalu dihantui dengan perasaan yang tidak jelas dalam keluargaku dan berbagai pertanyaan dalam benakku.Siapa aku,untuk apa aku dilahirkan,apa yang harus aku lakukan di dunia ini,kenapa aku selalu menjadi biang masalah dan kenapa aku harus berpikir seperti itu?
Disaat usiaku yang masih muda itu aku sangat rentan terhadap berbagai hal yang kualami.aku terlalu sibuk dengan urusan pikiran yang selalu menghantui tadi dengan hal-hal positif atau negatif dari hidupku yang harus kusaring.semua persoalan ini membuatku muak tetapi aku tidak dapat melarikan diri dari semua ini.lalu aku tenggelam semakin dalam,larut dalam khayalan kesedihan.pikiranku menjadi labil dan aku hanya bisa berimajinasi tentang apa yang aku suka.aku berpikir dengan sendirinya dan tidak ada yang menyadari dengan apa yang kumiliki ini.aku menyimpannya dan menciptakan suatu alur pikiran dalam hidupku.saat ku meratap yang kulihat hanya diriku sendirian dalam tangis dan sejak saat itu aku selalu merasa dan berpikir diriku menghadapi hidup ini hanya sendirian dan aku harus menempuh jalan yang kuciptakan sendiri dalam dunia khayalku.saat itu juga sepertinya tanpa kusadar aku  telah menghilangkan kasih sayang dalam keluargaku.aku terombang-ambing dalam kebingungan samudera naruniku,apa aku harus benci atau bahagia bersama keluargaku.saat itu juga senyumku mulai pupus setiap kuberada dirumah,aku merasa sepi dari keramaian,dan aku merasa gelap saat lampu-lampu memulai cahayanya.
Aku sedih dan aku menangis…hanya aku….aku benci hidup ini seolah aku tidak diterima di dunia ini.yang kuinginkan hanyalah hilang dari dunia ini atau’mati’.tapi aku ga sanggup melakukan itu.yang lain adalah aku ingin pergi dari semua kesedihan itu dan aku hanya ingin sendiri membangun hidupku dengan keringat dan tanganku hingga jiwaku sendiri.tapi,usiaku masih sangat muda,aku hanya berpikr dan menunggu mungkin ada waktunya bagiku saat itu akan terjadi.

Penulis : RyOn ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Puisi malam "saat gelap" ini dipublish oleh RyOn pada hari Minggu, 27 Juni 2010. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 1comments: di postingan Puisi malam "saat gelap"
 

1 comments:

Unknown mengatakan... | 14 Maret 2019 pukul 01.51

Aku benar-benar sama sepertimu, dilingkungan sekolahku aku adalah anak introvert sehingga membuatku susah bersosialisasi dengan orang disekitarku. Aku juga sangat iri terhadap mereka yang memiliki banyak teman dan bisa mempertahankan mereka, sementara aku harus rela kehilangan mereka karena kekurangan yang aku milikki. Jujur saja sebenarnya aku ingin mati saja karena harus menanggung sesuatu yang tidak aku inginkan dariku. Tapi saat aku berkunjung keblog ini aku sadar bahwa ada orang lain yang memiliki nasib yang sama. Tenang saia, kau sudah tahu sekarang bahwa kau tidak sendirian. Aku juga akan berdoa untukmu agar orang-orang serta keluarga bisa mengerti tentang dirimu dan tentunya membuat jalan yang lebih baik untuk bisa kau tempuh. Kita akan sama-sama berjuang